Tren pandemi Covid-19 yang mulai menurun, membuat bisnis properti di Gresik bergeliat. Rumah subsidi seharga Rp 100 jutaan ramai diserbu pembeli. Rumah subsidi dengan harga Rp 100 jutaan berada di Jalan Raya Slempit, Desa Slempit, Kecamatan Kedamean.
Adanya pintu tol KLBM, membuat bisnis properti di Gresik menggeliat. Ratusan orang rela mengantri untuk memenuhi undangan dari pihak developer di perumahan Grand Kedamean Regency (GKR), Gresik, Minggu pagi (27/3/2022). Mulai dari melakukan akad pembelian rumah di depan notaris yang dihadirkan. Ada juga yang datang untuk serah terima kunci rumah. “Total untuk hari ini ada 120 unit rumah yang diserah terimakan ke pembeli,” ucap Yauri Paulus selaku direktur Berkat Jaya Development sebagai pengembang perumahan. Hal ini menunjukkan pertumbuhann transaksi ekonomi pasca pandemi mulai terasa di sektor bisnis properti. Optimisme pergerakan ekonomi di sektor hunian ini juga dirasakan pihak perbankan. Sehingga Bank Tabungan Negara (BTN) cabang Bangkalan, yang menjadi mitra proyek perumahan Grand Kedamean Regency menyambut baik akad masal ini. “Kondisi pandemi kemarin mereka (pembeli) masih dapat bekerja, maka kita yakini setelah pandemi selesai, pasti jauh lebih baik ekonominya,” terang Kepala Cabang BTN, Hadian Helmi Irawan yang hadir pada kegiatan akad masal ini.Pengajuan KPR diakui berangsur menguat pasca pandemi melandai. Itu juga yang meningkatkan kepercayaan perbankan terhadap pengajuan KPR belakangan ini.“Maka itu dasar kami untuk memberikan kepecayaan kepada masyarakat,” tambah Hadian Helmi. Wilayah Kecamatan Kedamean dianggap menjadi kawasan hunian yang sedang diburu. Beberapa developer perumahan skala nasional juga telah menanam proyeknya di Kedamean. Keberadaan pintu TOL Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) di Kecamatan Kedamean membuat kawasan perumahan ini sangat strategis. Grand Kedamean Regency membangun sekitar seribu unit rumah di atas lahan seluas 15 hektar, pada tahap pertama. Dari jumlah itu, 400 rumah dikategorikan rumah subsidi dengan harga jual 100 juta-an. Sementara 600-an rumah berjenis non subsidi, dijual dengan harga Rp. 190 juta ke atas sesuai ukuran bangunan dan tanah. (wil)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Tren Pandemi Menurun, Rumah Bersubsidi Seratus Jutaan di Gresik Diserbu Pembeli, https://surabaya.tribunnews.com/2022/03/27/tren-pandemi-menurun-rumah-bersubsidi-seratus-jutaan-di-gresik-diserbu-pembeli.
Penulis: Willy Abraham | Editor: rahadian bagus priambodo